HIIT vs Low Impact: Mana Cocok Buat Kamu? – Di era gaya hidup aktif dan sehat, olahraga menjadi kebutuhan sekaligus tren yang terus berkembang. Dua jenis olahraga yang sering jadi perbincangan adalah HIIT (High Intensity Interval Training) dan low impact workout. Keduanya memiliki manfaat luar biasa, tapi juga perbedaan mendasar dalam intensitas, efek, dan targetnya.
Pertanyaannya, HIIT vs low impact: mana yang cocok buat kamu? Jawabannya tergantung pada tujuan, kondisi tubuh, dan preferensi masing-masing. Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan, kelebihan, dan siapa yang paling cocok menjalani tiap jenis latihan.
HIIT vs Low Impact: Mana Cocok Buat Kamu?

Apa Itu HIIT?
HIIT (High Intensity Interval Training) adalah metode latihan dengan kombinasi gerakan intens tinggi dalam waktu singkat, diselingi jeda istirahat atau gerakan ringan. Contohnya: 30 detik burpee, istirahat 15 detik, lalu lanjut jumping jack 30 detik.
Ciri khas HIIT:
-
Intensitas tinggi
-
Durasi singkat (15–30 menit)
-
Membakar banyak kalori
-
Memacu detak jantung tinggi
Apa Itu Low Impact Workout?
Low impact workout adalah latihan dengan tekanan minimal pada persendian, gerakannya lebih lembut namun tetap efektif. Contoh: yoga, pilates, jalan kaki cepat, atau latihan ringan dengan resistance band.
Ciri khas low impact:
-
Gerakan lambat dan terkontrol
-
Risiko cedera lebih rendah
-
Cocok untuk pemula, lansia, atau pemulihan
-
Fokus pada ketahanan dan fleksibilitas
Perbandingan HIIT dan Low Impact
Aspek | HIIT | Low Impact Workout |
---|---|---|
Intensitas | Tinggi, melelahkan | Ringan hingga sedang |
Durasi | Pendek (15–30 menit) | Bisa lebih lama (30–60 menit) |
Kalori Terbakar | Sangat tinggi dalam waktu singkat | Moderat, konsisten |
Efek ke Jantung | Memacu jantung dengan cepat | Meningkatkan kesehatan jantung secara stabil |
Risiko Cedera | Lebih tinggi, terutama jika teknik salah | Relatif aman |
Cocok untuk | Mereka yang ingin cepat bakar lemak, atlet | Pemula, orang tua, pemulihan cedera |
Kelebihan HIIT
-
Efektif dalam Membakar Lemak
HIIT mempercepat metabolisme bahkan setelah latihan selesai (efek afterburn/EPOC). -
Menghemat Waktu
Cocok untuk kamu yang sibuk. 20 menit HIIT bisa setara dengan 45 menit kardio biasa. -
Meningkatkan Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kombinasi gerakan explosif meningkatkan kekuatan, stamina, dan daya tahan tubuh. -
Meningkatkan Sensitivitas Insulin
HIIT terbukti membantu mengatur gula darah dan cocok untuk pencegahan diabetes tipe 2.
Kelebihan Low Impact Workout
-
Lebih Ramah Sendi
Cocok untuk kamu yang punya masalah lutut, pinggang, atau sedang dalam masa pemulihan. -
Mengurangi Stres
Gerakan pelan seperti yoga atau pilates membantu merilekskan pikiran dan tubuh. -
Meningkatkan Fleksibilitas dan Keseimbangan
Banyak gerakan low impact fokus pada stabilitas, keseimbangan, dan postur tubuh. -
Cocok untuk Semua Usia
Bisa dilakukan oleh pemula, ibu hamil (dengan pengawasan), atau lansia.
Kapan Sebaiknya Pilih HIIT?
Kamu cocok memilih HIIT jika:
-
Ingin menurunkan berat badan dengan cepat
-
Sudah terbiasa berolahraga dan memiliki kebugaran fisik yang baik
-
Tidak memiliki masalah pada sendi atau jantung
-
Suka tantangan dan olahraga intens
Contoh sesi HIIT:
30 detik squat jump – 15 detik rest
30 detik mountain climbers – 15 detik rest
30 detik burpee – 15 detik rest
(Ulangi 4–5 set)
Kapan Sebaiknya Pilih Low Impact?
Kamu cocok memilih low impact workout jika:
-
Baru mulai olahraga dan ingin adaptasi bertahap
-
Memiliki gangguan sendi, cedera, atau usia lanjut
-
Sedang hamil atau masa pemulihan
-
Ingin olahraga sambil relaksasi
Contoh sesi low impact:
Jalan cepat 30 menit
15 menit pilates dasar
10 menit stretching ringan
Bisa Digabungkan?
Tentu bisa! Kamu bahkan disarankan mengombinasikan keduanya. Misalnya:
-
2x seminggu HIIT untuk pembakaran lemak
-
3x seminggu low impact (yoga, pilates, atau jalan cepat) untuk pemulihan dan keseimbangan
Dengan begitu, kamu mendapat manfaat maksimal dari pembakaran lemak cepat sekaligus menjaga sendi dan fleksibilitas.
Tips Memilih Jenis Olahraga yang Sesuai
-
Kenali Kondisi Fisik
Jangan paksakan tubuh jika belum siap. Dengarkan sinyal tubuh. -
Tentukan Tujuan
Ingin menurunkan berat badan cepat? Pilih HIIT. Ingin melatih fleksibilitas dan menenangkan pikiran? Pilih low impact. -
Pertimbangkan Waktu Luang
HIIT cocok untuk yang sibuk, sedangkan low impact bisa menjadi sesi santai di akhir hari. -
Konsultasi dengan Profesional
Jika memiliki kondisi medis tertentu, lebih baik konsultasi dulu dengan dokter atau personal trainer.
Kesimpulan
HIIT vs Low Impact: Mana yang cocok buat kamu?
Jawabannya tergantung pada tujuan, kondisi tubuh, dan preferensi pribadi. HIIT cocok untuk kamu yang ingin cepat bakar lemak dan suka tantangan. Sementara low impact workout lebih pas untuk kamu yang mengutamakan kenyamanan, pemulihan, atau baru mulai olahraga.
Keduanya sama-sama bermanfaat. Yang paling penting adalah konsistensi dan menikmati prosesnya. Pilihlah jenis olahraga yang kamu sukai agar bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan.