Cara Mengatur Asupan Garam Harian dengan Tepat – Garam adalah salah satu bumbu dapur yang hampir selalu hadir di setiap masakan. Rasanya yang gurih membuat makanan jadi lebih nikmat. Tapi di balik itu, asupan garam yang berlebihan bisa berdampak serius pada kesehatan.
Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 5 gram per hari (sekitar satu sendok teh). Sayangnya, banyak orang tanpa sadar mengonsumsi garam lebih dari itu karena tersembunyi dalam makanan olahan, camilan, hingga saus instan.

Untuk itu, penting bagi kita untuk tahu cara mengatur asupan garam harian dengan tepat, supaya tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit seperti hipertensi, stroke, dan gangguan ginjal.
Mengapa Perlu Membatasi Asupan Garam?
Konsumsi garam berlebih bisa menyebabkan:
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
-
Peningkatan risiko stroke dan penyakit jantung
-
Gangguan fungsi ginjal
-
Retensi cairan (membuat tubuh membengkak)
-
Kepadatan tulang berkurang
Mengontrol konsumsi garam bukan berarti harus makan hambar. Yang penting adalah kesadaran dan kebiasaan memasak serta memilih makanan dengan bijak.
1. Kenali Sumber Garam Tersembunyi
Garam tidak hanya ada di makanan yang terasa asin. Banyak makanan olahan mengandung sodium tersembunyi, bahkan jika rasanya tidak asin.
Beberapa contoh makanan tinggi sodium:
-
Mi instan dan bumbu instannya
-
Makanan kalengan (sup, ikan sarden, dll.)
-
Sosis, nugget, dan daging olahan
-
Keripik, biskuit asin, dan camilan gurih lainnya
-
Saus botolan seperti kecap, saus sambal, mayones, dan saus BBQ
Tips: selalu cek label kemasan untuk melihat kadar sodium. Hindari produk dengan kadar >20% dari kebutuhan harian.
2. Masak Sendiri Lebih Aman
Cara paling efektif mengontrol asupan garam adalah dengan memasak makanan sendiri di rumah. Kamu bisa menentukan takaran garam sesuai kebutuhan tubuh.
Tips memasak rendah garam:
-
Gunakan rempah alami untuk menambah rasa (bawang putih, jahe, kunyit, daun salam)
-
Tambahkan air jeruk nipis atau cuka untuk rasa segar dan gurih alami
-
Gunakan kecap rendah sodium atau ganti garam dengan kaldu alami buatan sendiri
Kebiasaan masak sendiri bukan cuma lebih sehat, tapi juga bisa hemat dan lebih bervariasi.
3. Gunakan Garam dengan Takaran, Bukan Kira-Kira
Banyak dari kita memasukkan garam ke masakan hanya dengan “feeling”. Padahal, cara ini sangat rentan membuat konsumsi garam jadi berlebihan.
Solusi:
-
Gunakan sendok ukur (1 sendok teh = 5 gram garam)
-
Hindari menambah garam setelah makanan matang
-
Jangan letakkan garam di meja makan untuk menghindari kebiasaan menambahkan
Kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar dalam menjaga kadar sodium harian tetap aman.
4. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah Segar
Sayuran dan buah-buahan kaya akan kalium (potasium), yang bisa membantu menyeimbangkan efek sodium dalam tubuh.
Contoh makanan tinggi kalium:
-
Pisang
-
Kentang
-
Alpukat
-
Bayam
-
Tomat
Selain menetralkan efek garam, sayur dan buah juga membantu menurunkan tekanan darah dan melancarkan sistem metabolisme.
5. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Instan
Kalau kamu rutin makan mi instan, sosis, atau makanan cepat saji, besar kemungkinan asupan sodium harianmu melebihi batas.
Langkah praktis:
-
Batasi makan olahan maksimal 1–2 kali seminggu
-
Pilih makanan fresh dan bahan dasar alami
-
Ganti camilan asin dengan buah segar, kacang tanpa garam, atau yoghurt tawar
Ingat: makanan instan = garam instan juga!
6. Gunakan Garam Rendah Sodium Jika Perlu
Jika kamu sudah terbiasa dengan makanan asin dan ingin mulai mengurangi secara perlahan, garam rendah sodium bisa jadi alternatif.
Tapi tetap ingat:
-
Garam rendah sodium tetap harus dibatasi
-
Konsultasikan dulu dengan dokter jika kamu punya riwayat penyakit jantung atau ginjal
Tujuannya bukan mengganti satu jenis garam dengan yang lain, tapi mengurangi secara keseluruhan.
7. Waspadai Saus dan Bumbu Siap Pakai
Saus tomat, saus sambal, kecap asin, dan bahkan kaldu bubuk bisa jadi sumber sodium yang tinggi.
Cara aman:
-
Gunakan dalam jumlah kecil
-
Pilih produk “low sodium”
-
Ganti dengan racikan bumbu alami sendiri (bawang, tomat, rempah)
Lebih aman, lebih sehat, dan tetap lezat!
8. Biasakan Membaca Label Nutrisi
Jangan malas cek label! Produk yang tampaknya sehat belum tentu rendah sodium.
Cek bagian “Sodium” atau “Natrium” di label.
Jika angka sodium per sajian lebih dari 300 mg, sebaiknya kamu pertimbangkan ulang untuk mengonsumsinya sering-sering.
9. Latih Lidah untuk Menikmati Rasa Alami Makanan
Lidah kita bisa dilatih untuk tidak tergantung pada rasa asin. Awalnya mungkin terasa hambar, tapi dalam 1–2 minggu kamu akan terbiasa.
Tips:
-
Kurangi garam secara bertahap, bukan langsung drastis
-
Gunakan bumbu segar seperti serai, daun jeruk, atau kemangi untuk menggantikan rasa asin
-
Coba teknik memasak yang menonjolkan rasa asli bahan: kukus, tumis ringan, atau panggang
Makanan sehat bisa tetap nikmat, asal tahu cara mengolahnya.
Kesimpulan
Cara mengatur asupan garam harian dengan tepat bukan sekadar tren kesehatan, tapi kebutuhan penting untuk menjaga kualitas hidup jangka panjang. Mulai dari mengenali sumber garam tersembunyi, mengurangi makanan olahan, sampai membiasakan lidah dengan rasa alami—semua bisa dilakukan secara bertahap.
Ingat, tujuannya bukan hidup tanpa garam, tapi hidup dengan takaran yang cukup. Yuk, mulai hari ini jadi lebih bijak dalam konsumsi garam!