Cara Membaca Label Gizi pada Produk Makanan

Mengapa Penting Membaca Label Gizi?

Dalam era modern yang serba cepat, banyak orang lebih memilih makanan kemasan karena kepraktisannya. Namun, memilih makanan instan tanpa memperhatikan kandungan gizinya bisa berdampak negatif pada kesehatan dalam jangka panjang. Label gizi hadir sebagai panduan untuk membantu konsumen mengetahui apa yang mereka konsumsi. Sayangnya, tak semua orang tahu cara membacanya dengan benar. Beriku Cara Membaca Label Gizi pada Produk Makanan.

Cara Membaca Label Gizi pada Produk Makanan

Cara Membaca Label Gizi pada Produk Makanan
Cara Membaca Label Gizi pada Produk Makanan

Memahami label gizi akan membantu kamu:

  • Mengontrol asupan kalori harian

  • Menyeimbangkan kebutuhan gizi tubuh

  • Menghindari zat yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan

  • Memilih produk yang lebih sehat di antara pilihan yang tersedia

Bagian-Bagian Label Gizi yang Perlu Diperhatikan

1. Ukuran Sajian (Serving Size)

Ini adalah dasar dari seluruh informasi yang ada di label gizi. Biasanya ditampilkan dalam satuan gram (g), mililiter (ml), atau bentuk umum seperti potong, sendok, atau bungkus.

Contoh:
Ukuran sajian: 30g (sekitar 1 cup)
Jumlah sajian per kemasan: 2

Artinya, jika kamu menghabiskan seluruh kemasan, kamu mengonsumsi dua kali lipat dari informasi gizi yang tertera.

2. Jumlah Kalori (Calories)

Kalori menunjukkan seberapa banyak energi yang kamu dapat dari satu sajian produk tersebut. Jika kamu sedang menjalani diet atau ingin menjaga berat badan, bagian ini sangat penting.

Tips:

  • Produk di bawah 100 kalori per sajian dianggap rendah kalori.

  • Waspadai produk dengan kalori tinggi dari lemak atau gula tambahan.

3. Total Lemak (Total Fat)

Lemak dibutuhkan tubuh, namun terlalu banyak lemak—terutama lemak jenuh dan lemak trans—dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Jenis lemak yang biasanya tercantum:

  • Lemak total

  • Lemak jenuh

  • Lemak trans

  • Lemak tak jenuh (baik)

Tips: Pilih produk dengan lemak tak jenuh lebih tinggi daripada lemak jenuh dan trans.

4. Kolesterol dan Natrium (Sodium)

Kedua zat ini harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas, terutama bagi penderita hipertensi atau penyakit jantung.

Batasan anjuran WHO:

  • Kolesterol: < 300 mg per hari

  • Sodium: < 2.000 mg per hari

5. Karbohidrat Total (Total Carbohydrate)

Karbohidrat adalah sumber energi utama, tapi perlu dipilih dari sumber yang baik seperti gandum utuh dan serat tinggi.

Subbagian karbohidrat:

  • Gula total

  • Gula tambahan

  • Serat makanan

Tips:

  • Pilih produk tinggi serat (minimal 3g per sajian)

  • Hindari produk dengan gula tambahan tinggi (lebih dari 10g per sajian)

6. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan otot dan memperbaiki jaringan tubuh. Kebutuhan protein setiap orang berbeda tergantung usia, jenis kelamin, dan aktivitas.

Umumnya:

  • Dewasa membutuhkan sekitar 50g protein per hari.

7. Persentase AKG (%AKG)

Angka Kecukupan Gizi (AKG) menunjukkan seberapa banyak zat gizi dari satu sajian makanan terhadap kebutuhan harian berdasarkan diet 2.000 kalori.

Contoh:
Jika tertulis “10% AKG” pada vitamin C, artinya satu sajian mencukupi 10% dari kebutuhan harian vitamin C kamu.

Catatan: Kebutuhan tiap orang bisa lebih rendah atau tinggi tergantung kondisi individu.

Label Tambahan: Komposisi dan Klaim Gizi

Selain label gizi, kamu juga bisa melihat daftar bahan (ingredients) dan klaim nutrisi yang sering ditampilkan produsen:

Daftar Komposisi

Bahan ditulis berdasarkan urutan jumlah terbanyak. Jika gula atau lemak berada di urutan pertama, artinya produk itu tinggi kandungan tersebut.

Klaim Gizi

Contoh klaim:

  • “Tinggi kalsium”

  • “Sumber serat”

  • “Rendah lemak”

Waspada! Tidak semua klaim berarti sehat secara keseluruhan. Produk bisa saja rendah lemak tapi tinggi gula.

Cara Cerdas Membaca Label Gizi

Agar lebih bijak saat berbelanja makanan kemasan, lakukan tips berikut:

  1. Selalu periksa ukuran sajian dan bandingkan dengan jumlah yang kamu konsumsi.

  2. Bandingkan beberapa produk serupa untuk memilih yang terbaik.

  3. Perhatikan jumlah gula tambahan, sodium, dan lemak jenuh.

  4. Pilih produk yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

  5. Jangan tertipu oleh desain atau iklan kemasan. Fokuslah pada label gizi dan komposisi.

Studi Kasus: Membaca Label Gizi Secara Praktis

Misalnya kamu membeli dua produk sereal sarapan:

Sereal A (per sajian):

  • Kalori: 120

  • Gula tambahan: 4g

  • Serat: 3g

  • Lemak jenuh: 0g

Sereal B (per sajian):

  • Kalori: 150

  • Gula tambahan: 10g

  • Serat: 1g

  • Lemak jenuh: 1.5g

Kesimpulan:
Sereal A lebih sehat karena lebih rendah gula tambahan dan lemak jenuh, serta mengandung serat lebih banyak.

Penutup: Jadilah Konsumen Cerdas

Membaca label gizi bukan hal yang rumit jika dibiasakan. Dengan memahami informasi ini, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak untuk mendukung kesehatan jangka panjang. Jadi, jangan asal beli hanya karena iklannya menarik. Lihat dulu label gizinya!

Kesimpulan Utama:

  • Perhatikan ukuran sajian, kalori, dan %AKG.

  • Hindari produk tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan sodium.

  • Pilih produk tinggi serat dan protein berkualitas.

  • Gunakan label gizi sebagai panduan utama saat belanja makanan kemasan.